Artikel Hukum & Kriminal Sulut

Kasus Kematian Penambang di Lokasi PETI Pegunungan Lingobungon Masih Misterius, GMPK Dorong Polisi Usut Tuntas

BOLMONG, TAGAR-NEWS.com – Kematian Salah satu penambang di pegunungan lingobungon pada 31 Oktober 2023 lalu hingga kini masih menyisakan tanda tanya.

Bagaimana tidak, dari sejumlah informasi yang didapat dari sejumlah pihak yang menyatakan korban meninggal disebabkan tertimbun namun informasi lainnya menyebutkan akibat serangan jantung.

Masih misteriusnya kematian korban di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) di pegunungan Lingobungon, Desa Tanoyan selatan, kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, diduga milik salah satu warga Tanoyan selatan yang diketahui merupakan calon legislatif (caleg).

Untuk mengungkap peristiwa kematian salah seorang penambang tersebut, salah satu Ormas di Bolaang Mongondow Raya, GMPK mendorong agar pihak kepolisian dapat mengusut kasus kematian salah penambang tersebut.

Korwil GMPK Robby Manery kepada awak media,  mengatakan untuk mengungkap kematian korban kepolisian harus memanggil pemilik lokasi tambang PETI dan sejumlah pihak yang berada di lokasi saat kejadian untuk dimintai keterangan. Selain itu, kata dia, agar kasus ini bisa terungkap dan tidak terjadi kesimpangsiuaran informasi terkait meninggalnya salah satu penambang bila perlu dilakukan otopsi.

“Ya, bila perlu dilakukan otopsi biar penyebab kematiannya bisa diketahui apakah karena penyakit jantung seperti informasi yang berkembang ataukah karena ada sebab lain,” tegasnya.

Terpisah, Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi melalui Kasi Humas menyatakan, terkait meninggalnya salah satu pekerja tambang Dilokasi milik dari inisial RM, nantinya akan dilakukan penyelidikan bahkan polisi juga akan melayangkan pemanggilan terhadap pemilik lokasi tambang.

“Nantinya kami akan panggil siapa pemilik lahan tersebut untuk dimintai keterangan, dan untuk mengetahui penyebab meninggalnya salah satu pekerja tambang yang awalnya diketahui akibat mengalami serangan jantung, akan di selidiki jika perlu dilakukan otopsi,” jelasnya.*