Sulteng

BPS Sulteng: Persentase Penduduk Miskin di Sulteng Maret 2022 Sebesar 12, 33 Persen

PALU, TAGAR-NEWS.com – Pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulawesi Tengah yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,308.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,018 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,326, sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,316, angka tersebut turun sebesar 0,008 poin.

Sebagaimana rilis yang dikeluarkan BPS Provinsi Sulawesi Tengah, yang disampaikan secara bergantian oleh Kepala Bagian Umum, Imron Taufik J Musa, S.Si, M.Si dan Statistisi Madya Ir,Jefrie Wahido M.Si.

“Adapun indikator-indikator yang disampaikan dalam rilis ini adalah mengenai Profl Kemiskinan Dan Ketimpangan Pengeluaran Penduduk di Sulawesi Tengah,” kata Imron Taufik J Musa

Diungkapkannya untuk Sulteng, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2022 sebesar 0,343, turun dibanding Gini Ratio September 2021 sebesar 0,351, dan sama jika dibanding Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,343.

Demikian pula didaerah perdesaan Gini Ratio pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,272, turun dibanding Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,278 maupun dibanding Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,279.

Sedangkan Pada Maret 2022, dikatakan Imron Taufik J Musa, untuk distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,73 persen, artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah menurut ukuran Bank Dunia.

“Jika dirinci berdasarkan wilayah, tingkat ketimpangan baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan berada pada kategori rendah,” katanya.

“Di perkotaan angkanya tercatat sebesar 19,80 persen, sementara untuk daerah perdesaan angkanya tercatat sebesar 23,36 persen,” dia melanjutkan.

Sementara untuk Persentase penduduk miskin pada Maret 2022, dikatakan Statistisi Madya Ir. Jefrie Wahido M.Si, yakni sebesar 12,33 persen, meningkat sebesar 0,15 persen poin terhadap September 2021, dan menurun 0,67 persen poin terhadap Maret 2021.

Dia menyebut Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebesar 388,35 ribu orang, meningkat sebesar 7,14 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2021, dan menurun 16,09 ribu orang dibandingkan kondisi Maret 2021.

Sedangkan Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2021 sebesar 8,82 persen, naik menjadi 9,03 persen pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2021 sebesar 13,71 persen, naik menjadi 13,87 persen pada Maret 2022.

“Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 di daerah perkotaan naik sebanyak 3,59 ribu orang (dari 86,67 ribu orang pada September 2021 menjadi 90,26 ribu orang pada Maret 2022),” sebut Jefrie Wahido.

Sementara itu lanjutnya lagi, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan naik sebanyak 3,55 ribu orang (dari 294,54 ribu orang pada September 2021 menjadi 298,09 ribu orang pada Maret 2022).

Garis Kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp. 530.251,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp. 404.034,- (76,20 persen), dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp. 126.217,- (23,80 persen).

“Pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tengah memiliki 5,42 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp. 2.873.960,-/rumah tangga miskin/bulan,” jelasnya.

 

 

(Wan/Hel)