TAGAR-NEWS.com, BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi SE audiensi dengan Institut Agama Kristen Manado (IAKN), Selasa 6 April 2025.
Bupati Yusra saat di wawancarai menyampaikan terima kasih kepada jajaran rektorat IAKN karena bisa menyempatkan diri ke daerah Bolaang Mongondow.
Bupati Yusra lanjut mengungkapkan bahwa audiensi membicarakan tentang pendidikan di Bolaang Mongondow.
“Ini merupakan hal positif bagi masyarakat Bolaang Mongondow, terutama bagi anak-anak kita yang akan mengikuti jenjang pendidikan di perguruan tinggi khususnya pendidikan agama kristen,” ucapnya.
Menurutnya, akan menjadi kebangaan tersendiri bagi kami Bolaang Mongondow, karena pihak IAKN telah memilih Bolmong sebagai salah satu wilayah penambahan kampus IAKN.
Bahkan ungkap Bupati Yusra, telah sampai pada kesimpulan bahwa akan bekerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, untuk mendorong hadirnya kampus baru.
“Ada wacana untuk kita mendorong hadirnya perguruan tinggi yang bernuansa keberagaman atau Kampus Moderasi,” jelas Bupati.
Selain itu lanjutnya, telah direncanakan akan dihadirkan di wilayah Dumoga, agar bisa mempermudah anak-anak kita mengakses pendidikan keagamaan di Bolaang Mongondow Raya.
“Karena wilayah Dumoga, berdekatan dengan wilayah Bolaang Mongondow Selatan dan Kota Kotamobagu.
Bupati Yusra menyebut pembangunan akan dilakukan atas kolaborasi antara IAKN Manado dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, yang dijadwalkan segera melakukan pembicaraan lanjutan.
“Jika ini terwujud, maka Bolmong akan memiliki perguruan tinggi moderasi pertama di Indonesia,” tegas Yusra.
Rencana ini mendapat sambutan hangat dari pihak IAKN Manado dan Kanwil Kemenag Sulut. Bahkan, Rektor IAKN Manado, Dr. Olivia Cherly Wuwung, S.T., M.Pd, menyatakan dukungan penuh terhadap gagasan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi semangat inklusif dari Bupati Bolmong. Ini adalah langkah besar bagi dunia pendidikan dan kerukunan umat beragama,” ucap Olivia.
Senada, Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, menyambut baik rencana tersebut dan menyebut kawasan Dumoga sebagai lokasi ideal.
“Dumoga dikenal sebagai laboratorium hidup toleransi antar umat beragama. Sangat layak menjadi pusat pendidikan moderasi,” tuturnya. (Arb)
