Artikel Hukum & Kriminal Sulut

4 Kapal Nelayan Berbendera Filipina Terpantau Masuk Perairan Marore

TAHUNA, TAGAR-NEWS.com – Empat buah kapal nelayan berbendera Filipina diamankan Imigrasi Kelas II TPI Tahuna.

Diketahui Kapal nelayan asal Filipina diduga masuk perairan Marore diduga akibat cuaca ekstrim.

Empat perahu berbendera Filipina tersebut terpantau oleh petugas Imigrasi yang bertugas, dari pantauan petugas kapal perahu menuju pelabuhan Marore.

Petugas imigrasi kemudian mendatangi pos Angkatan Laut guna melaporkan hal tersebut. Untuk memastikannya personil yang bertugas di Pos AL kemudian melakukan pemantauan lebih jelas dengan menggunakan teropong.

Setelah memastikan keempat kapal perahu merapat di pelabuhan, petugas Imigrasi Marore yang bertugas di Pos langsung bergegas menuju tempat bersandarnya Perahu.

Oleh petugas kemudian menanyakan kelengkapan dokumen perjalanan. Berdasarkan keterangan yang disampaikan kapten perahu ternyata tidak memiliki
Dokumen perjalanan.

Dihadapan petugas imigrasi, Kapten kapal perahu beralasan tertinggal di Cost Guard Filipina. Untuk memastikannya, petugas lalu berkoordinasi dengan RP Team.

Sedangkan seluruh orang asing yang berada di atas perahu diturunkan dan kemudian di bawa ke Pos AL Marore untuk diperiksa lebih lanjut

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim BCA bersama dengan Tim Pengawasan Orang Asing di Kantor POS AL Marore, diperoleh keterangan dari Kapten Perahu bernama Ruldan Lubiano, bahwa pada 01 Maret 2023 sekira Pukul 16.00 waktu setempat ke empat Perahu berangkat dari Jamborr, Davao Filipina dengan tujuan mencari ikan di Ponton di perairan Filipina.

Dan pada esok harinya sekira Pukul 06.00 waktu setempat keempat perahu tiba di ponton dan selanjutnya menurunkan pukat untuk mencari ikan. Sekira Pukul 07.30 waktu setempat, terjadi cuaca ekstrim, gelombang besar dan angin kencang.

Melihat hal tersebut selanjutnya Pukat kemudian diangkat dan Perahu bertolak kembali menuju Davao. Namun dikarenakan angin kencang, Perahu tidak sanggup melanjutkan perjalanan dan hanyut dengan kondisi mesin mati.

Menurut Lubiano, pada 3 Maret sekira pukul 02.00 WITA, mereka melihat Mercusuar di Pelabuhan Marore. Oleh Kapten diputuskan untuk berlindung dengan di tarik oleh tiga Perahu lainnya sehingga bisa merapat ke Pelabuhan Marore.

Sementara itu, ke empat perahu diperiksa, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan barang-barang yang berbahaya.

Tim BCA dan Timpora usai pertemuan memutuskan untuk memulangkan kapten dan seluruh Abk yang berjumlah 34 orang tersebut.

“Iya, dari hasil pertemuan tersebut 4 kapal perahu asal Filipina diputuskan untuk di pulangkan,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tahuna, Novly T.N. Momongan.*

Editor: Helmi